Makkah (Makkah al-Mukarramah). 'Makkah, Kota yang Mulia', adalah salah satu kota suci Islam. Kota ini terletak 70 km ke daratan dari Jeddah di Laut Merah, di sebuah lembah kecil 277 m (909 ft) di atas permukaan laut. Makkah sebagai kota terpadat ketiga di kerajaan. Peziarah yang berdatangan berjumlah tiga kali lipat dari penduduk setempat selama ibadah Haji setiap bulan Zulhijah.
Makkah merupakan tempat lahir dari Nabi Muhammad SAW. Gua Hira yang terletak di atas Jabal an-Nur berada di kota Makkah dan gua tersebut merupakan lokasi al-Qur'an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Mengunjungi Makkah untuk ibadah Haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu (pemenuhan rukun Islam). Masjidil Haram merupakan rumah bagi Ka'bah yang merupakan salah satu situs suci Islam dan patokan arah shalat (kiblat), yang memperkuat makna kota Makkah bagi umat Islam.
Para penguasa Muslim, baik dari dalam maupun dari sekitar wilayah tersebut telah lama mencoba untuk merebut kota Makkah dan mempertahankan kota tersebut dalam kekuasaannya. Dengan demikian, seperti halnya kebanyakan wilayah Hijaz, kota tersebut mengalami berbagai perubahan rezim. Kota ini akhirnya ditaklukan dalam penaklukan Hijaz oleh Saudi yang dipimpin oleh Ibnu Saud dan sekutunya pada tahun 1925. Sejak itu, Makkah terlihat ekspansi yang luar biasa dalam ukuran dan infrastruktur dengan bangunan modern yang lebih baru seperti Menara Abraj Al Bait, bangunan tertinggi keempat di dunia dan terbesar ketiga berdasarkan luas lantai yang menjulang tinggi di atas Masjidil Haram. Kalangan non-Muslim sangat dilarang untuk memasuki kota Makkah.
Umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi kota Makkah, tidak hanya untuk ibadah Haji dan Umrah, tetapi juga sebagai turis untuk mengunjungi landmark wilayah tersebut, seperti Masjid Aisyah dan situs yang dikunjungi oleh jamaah Haji dan Umrah. Makkah sekarang menjadi rumah bagi dua bangunan termahal di dunia, Masjidil Haram yang senilai 100 miliar dolar AS dan kompleks Menara Abraj Al Bait yang senilai 15 miliar dolar AS.
Geografi
Kota Makkah terletak sekitar 600 km sebelah selatan kota Madinah, kurang lebih 200 km sebelah timur laut kota Jeddah. Kota ini merupakan lembah kering, dikelilingi pegunungan karang yang tandus dengan bangunan Ka'bah sebagai pusatnya. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila di musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota-kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.
Panjang lembah barat ke timur sekitar 3 km, sedangkan panjang lembah utara ke selatan sekitar 1,5 km. Kota ini dikelilingi oleh beberapa gunung, diantaranya gunung Abu Qubais pada bagian timur, gunung Abi Badidah (Kudai) dan gunung Khundamah pada bagian selatan, gunung Al Falj, gunung Qaiqa'an, gunung Hindi, gunung Lu'lu dan gunung Kada (gunung tertinggi) pada bagian utara. Dulu, hanya ada tiga jalan yang bisa dilalui untuk masuk Makkah. Yaitu celah utara di kaki gunung Al Falh, celah barat menuju Laut Merah dan celah selatan menuju Yaman.
Sejarah
Perkembangan kota Makkah tidak terlepas dari keberadaan Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah. Pada perkembangannya muncul orang orang Jurhum yang akhirnya tinggal di sana. Nabi Ismail menikah dengan putri Muzaz bin Amr (seorang tokoh dari kabilah Jurhum). Keturunan Nabi Ismail dari pernikahan ini kemudian berkembang menjadi penduduk Makkah.
Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka'bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada masa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina, dan Afrika.
Tokoh sebagai kepala kabilah Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib. Pada saat itu, Makkah tidak berbentuk kerajaan, melainkan hanya sebagai tempat tinggal suku Quraisy. Pada musim panas, suku Quraisy biasa pindah ke Syam, sedangkan pada musim dingin pindah ke Yaman. Meskipun demikian, sudah ada pembagian jabatan di Makkah. Diantaranya :
- Hijabah (pemegang kunci pintu Ka'bah)
- Siqaayah (pengawas mata air zam-zam)
- Rifaadah (penyedia makanan bagi tamu Makkah)
- Liwaa' (pengatur panji perang)
- Qiyaadah (pemimpin pasukan perang)
Pada tahun 571, Nabi Muhammad SAW, keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai, lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahiliah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya Nabi Muhammad SAW kembali ke Makkah dalam misi membebaskan kota Makkah tanpa pertumpahan darah yang dikenal dengan (Fathul Makkah) pada tahun 630 (8 Hijriyah).
Pada masa selanjutnya Makkah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini, Makkah tidak dijadikan pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan Khulafaur Rasyidin tetap berada di Madinah. Setelah itu Makkah berada di bawah administrasi para Khalifah yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah), dan Istanbul (Usmaniah). Kemudian setelah hancurnya sistem kekhalifahan, kota ini dikuasai oleh Syarif Makkah yang ikut melawan pemerintah Usmaniah dan tak selang beberapa lama berhasil direbut dan disatukan dalam pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud yang kemudian menjadi pelayan bagi kedua kota suci Islam, Makkah dan Madinah. Gelar yang biasa disandang para penguasa yang pernah memimpin dua kota suci tersebut
Masjidilharam
Masjidilharam, kadang kala disebut juga dengan Masjid al-Haram ataupun Al-Masjid al-Ḥarām (Arab: المسجد الحرام), merupakan masjid yang terletak di Kota Makkah Al Mukharamah, yang dibangun mengelilingi Ka'bah, yang menjadi arah kiblat umat Islam dalam mengerjakan ibadah shalat. Selain itu di masjid inilah salah satu rukun ibadah haji yang wajib dilakukan umat Islam yaitu tawaf, mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali.
Sebagai kota suci umat Islam, berdasarkan hukum yang berlaku di Arab Saudi, bagi non-Muslim tidak diizinkan memasuki kota Mekkah ini.
Ka'bah
Ka'bah (Arab: الكعبة) merupakan sebuah bangunan yang mendekati bentuk kubus yang terletak di tengah Masjidil Haram di Kota Makkah. Bangunan ini adalah monumen suci bagi umat Islam. Dan bangunan ini yang menjadi patokan arah kiblat untuk ibadah salat, bagi umat Islam di seluruh dunia
Zamzam (Arab: زمزم) merupakan nama air yang diperoleh dari sebuah sumur mata air bawah tanah yang terletak dalam kawasan Masjidilharam, sebelah tenggara Ka'bah, dengan kedalaman sekitar 42 meter. Air zamzam ini merupakan sumber air bersih utama bagi kota Makkah. Selain dikonsumsi untuk air minum, air ini juga digunakan sebagai air wudu bagi jemaah yang akan melakukan ibadah shalat di Masjidilharam
Selain Makkah, kota atau daerah yang digunakan dalam peribadatan haji yakni Mina, Muzdalifah, dan Arafah, kemudian terdapat kota atau daerah yang digunakan para jemaah haji untuk memulai prosesinya antara lain Bir Ali atau Dzulkulaifah yang berada di luar kota Madinah sebagai patokan jemaah yang berasal dari Madinah, serta Qarnul Manazil atau Yalamlam bagi jemaah haji yang masuk dari arah Yaman.
Keutamaan Kota Makkah
Kota ini begitu banyak keutamaan dan barokahnya. Hal ini karena doa Nabi ibrahim ‘alaihis salam saat menempatkan istrinya, Hajar dan anaknya yang masih bayi, Ismail ‘alaihimas salam di sini ketika belum ada satu buah bangunan atau fasilitas penunjang kehidupan pun yang ada di wilayah ini kala itu
Bermula dari sebuah lembah yang gersang tanpa tanpa tanaman, tanpa penduduk dan sarana pendukung kehidupan sama sekali, kemudian berkembang menjadi sebuah kota yang menjadi salah satu pusat peradaban dunia yang maju berbasis ajaran Islam yang agung
Sungguh besar rahmat Allah dan barokah-Nya yang turun kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya ‘alaihimus salam. Melalui merekalah begitu banyak umat manusia yang mendapatkan maslahat dunia dan akhirat.
Hadits Tentang Kota Makkah
Ada cukup banyak hadits yang membicarakan tentang kota Makkah. Di antara hadits -hadits tersebut adalah berikut ini:
Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu yang dirirwayatkan oleh Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 2434Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Ketika Allah ‘Azza wa Jalla membebaskan Makkah melalui Rasulullah, beliau berdiri di hadapan orang banyak lalu memuji dan menyanjung Allah kemudian bersabda,” Sesungguhnya Allah telah menahan pasukan gajah dari Makkah dan menguasakan Makkah kepada Rasul-Nya dan orang-orang mukmin.
Di antara hikmah Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah menjadikan adanya perbedaan tingkat keutamaan antara satu hal dengan hal lainnya sebagai sebuah sunnah kauniyah, perkara yang dominan di antara makhluk-Nya.
Allah Ta’ala telah memberikan kelebihan kepada sebagian rasul atas rasul-rasul yang lain, melebihkan sebagian bangsa atas bangsa-bangsa yang lain, melebihkan sebagian hari atas hari – hari yang lain, melebihkan sebagian malam atas malam-malam yang lain. Demikian pula Allah melebihkan sebagian tempat atas tempat – tempat yang lain. Di antara tempat yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berikan kelebihan atas tempat-tempat lainnya adalah Makkah Al-Mukarramah, al-balad al amin (negeri yang aman), tempat turunnya wahyu, sumber kerasulan, bagian bumi yang paling utama di muka bumi ini.
1. Makkah adalah tanah haram
Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. [An-Naml: 91]
2. Makkah merupakan negeri yang aman.
....... dan demi kota (Mekah) ini yang aman, [At-Tin: 3]Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia. [Ali Imran: 97]
3. Rumah pertama yang dibangun di muka bumi sebagai tempat yang khusus untuk beribadah
Di dalamnya terdapat Ka’bah yang merupakan kiblat kaum Muslimin dan rumah pertama yang dibangun di muka bumi sebagai tempat yang khusus untuk beribadah.
Allah Ta’ala berfirman: Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. [Ali Imran: 96]
Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia, dan (demikian pula) bulan Haram, had-ya, qalaid. (Allah menjadikan yang) demikian itu agar kamu tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. [Al-Maidah: 97]
4. Kiblat yang menyatukan kaum Muslimin
Ka’bah menyatukan kaum Muslimin untuk menghadap ke arahnya dalam shalat. Di muka bumi ini tidak ada kiblat selain di Makkah.
Hal ini sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala:
Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan. [Al-Baqarah: 144]
5. Menjadi induknya kota-kota yang lain (Ummul Qura)
Makkah merupakan Induknya kota-kota lain. Semua kota lainnya menginduk kepadanya dan merupakan cabang darinya.
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam. [Asy-Syura: 7]
6. Bumi yang diberkahi karena doa nabi
Makkah adalah bumi yang diberkahi karena doa Nabi Ibrahim ‘alaihis salam dan Nabi Muhammad ﷺ yang memohonkan keberkahan. Hal ini diterangkan dalam banyak ayat dalam Al-Quran dan hadits-hadits Nabi .
Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Quran) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. [Al-Baqarah: 129
7. Bersih dari kemusyrikan dan berhala
Allah Ta’ala berfirman:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. [Ibrahim: 35]
8. Penduduknya diberi rezeki berupa buah-buahan sebagaimana penduduk pedesaan dan perkotaan lainnya yang memiliki air dan sungai-sungai.
Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. [Ibrahim: 37]
Saat itu wilayah yang ditempati keluarga Nabi Ibrahim digambarkan dengan “ lembah yang tidak mempunyai tanaman-tanaman”. Namun demikian, rezeki dari berbagai arah datang ke sana dari dekat maupun jauh.
9. Shalat di dalamnya 100 ribu kali lipat shalat di tempat lain
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” [Hadits riwayat Ahmad dalam Musnadnya 23/414 no. 15271]
Shalat sekali di Masjidil Haram berarti selama 55 tahun 6 bulan 20 malam di tempat lainnya. Sedangkan shalat sehari semalam di Masjidil Haram yakni shalat lima shalat berarti selama 277 tahun 9 bulan 10 malam. [I’laamus saajid bi Ahkaamil masaajid, Az-Zarkasyi, hal. 117]
10. Sebaik-baik bumi Alllah dan negeri yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya
Demi Allah, sungguh engkau adalah bumi Allah yang terbaik, dan bumi Allah yang paling Allah cintai. Seandainya bukan karena aku diusir darimu, maka aku tidak akan keluar. [Hadits riwayat At-Tirmidzi dalam sunannya no. 3925 Juz 5/723 dan berkata ini hadits hasan shahih gharib].
11. Didalamnya terdapat berbagai syiar dan tempat ibadah yang diagungkan.
Salah satu keutamaan Negeri Al-Haram adalah di dalamnya terdapat sejumlah ibadah-ibadah agung, tempat-tempat suci dan situs-situs yang diberkahi, yang semuanya berkaitan dengan salah satu rukun Islam, yaitu haji.
- Maqam Ibrahim
Ini adalah batu yang menjadi pijakan Ibrahim ‘alaihissalam pada saat ia meninggikan bangunan Baitullah dan mulai kesulitan untuk memasang batu, lalu ia pun berdiri di atas maqam ini untuk membangun. Sementara Ismail ‘alaihissalam memberikan batu-batu kepadanya.
- Mata air zam-zam
- Shafa dan Marwa
- Jamaraat
- Mina
- Muzdalifah
- Arafah
12. Di dalamnya Kebaikan dilipatgandakan dan kejahatan diperberat
Al-Nawawi rahimahullah mengatakan tentang Mekkah: “Sesungguhnya dosa (di Mekkah) jauh lebih buruk dibandingkan di tempat lainnya, sebagaimana kebaikan di dalamnya jauh lebih besar dibandingkan di tempat lainnya. [Al-Majmu’ (8/207) ]
13. Keimanan akan kembali kepadanya
Salah satu keutamaan Negeri al-Haram adalah bahwa keimanan akan kembali dan berkumpul ke sana, demikian pula dengan orang-orang beriman di akhir zaman, persis seperti ular akan masuk kembali ke lubang tempatnya keluar pertama kali.
“Sesungguhnya Islam akan kembali asing dan akan kembali menjadi terasing seperti ketika ia mulai datang. Dan ia akan kembali menyatu di antara 2 mesjid ini, sebagaimana seekor ular kembali menyatu dengan lubangnya.” [Hadits riwayat Muslim (1/131), no. 146]
Yang dimaksud dengan dua masjid adalah Masjid Nabawi dan Masjidil Haram.
14. Para malaikat akan meliputinya dan Makkah akan dilindungi dari Dajjal
Salah satu keutamaan dan bentuk perhatian Allah Ta’ala terhadap Negeri al-Haram adalah ketika Ia menetapkan para malaikat untuk meliputi dan menjaganya dari berbagai fitnah dan musibah.
Salah satu keutamaannya lagi adalah terlindunginya ia dari masuknya al-Masih al-Dajjal, yang akan muncul di akhir zaman dan berjalan ke penjuru dunia, kecuali Makkah dan Madinah. Keduanya menjadi tempat yang aman yang tidak dapat dimasuki oleh Dajjal.
Kaum beriman yang berada di kedua kota yang diberkahi ini dalam keadaan aman dari fitnahnya.
Tidak ada satu negeri pun melainkan akan diinjak oleh Dajjal, kecuali Makkah dan Madinah. Tidak ada satu pun jalan masuk untuknya di antara semua jalan-jalan masuk kota madinah melainkan ada para malaikat yang berbaris menjaganya. Kemudian Madinah mengalami guncangan sebanyak 3 kali, hingga Allah mengeluarkan setiap orang kafir dan munafik darinya.” [Hadits al-Bukhari (2/665) no. 1782, Muslim (4/2265) no. 2943.]
15. Islam tidak akan diperangi di Makkah
Hal ini sebagaimana dalam hadits dari al-Harits bin Malik bin al-Barsha radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengarkan Rasulullah ﷺ pada peristiwa Penaklukan Makkah (Fath Makkah) beliau bersabda, “(Negeri) ini tidak akan diperangi lagi setelah hari ini hingga Hari Kiamat. [Hadits riwayat al-Tirmidzi (4/159)
16. Pasukan yang menyerangnya akan ditenggelamkan.
“Sebuah pasukan bermaksud menyerang Ka’bah. Lalu ketika mereka berada di Baida’, tiba-tiba bumi menelan mereka dari awal hingga akhir mereka.”Aisyah berkata, “Aku bertanya,’Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin ditenggelamkan orang pertama hingga terakhir mereka, sementara di tengah mereka ada pasar-pasar mereka dan ada pula orang yang tidak termasuk dalam kelompok mereka? Beliau menjawab,”Orang pertama hingga orang terakhir mereka, kemudian mereka dibangkitkan sesuai dengan niat masing-masing.” [Hadits riwayat al-Bukhari (2/746), no. 2012.]
17. Makkah aman dari adzab yang menyeluruh
Salah satu keutamaan Negeri al-Haram adalah Allah Ta’ala menetapkan aman dari adzab yang menyeluruh. Orang yang ada di dalamnya tidak tertimpa adzab yang menyeluruh, meskipun ia tidak termasuk umat Nabi Muhammad SAW.
Hal ini seperti yang dikabarkan Nabi ﷺ tentang Kaum Nabi Shalih yang dibinasakan oleh sebuah suara yang keras menggelegar, ternyata ada seorang pria dari kalangan mereka yang saat adzab itu datang menimpa mereka, pria ini sedang berada di wilayah al-Haram.
Ia selamat dari adzab yang menimpa kaumnya. Namun ketika ia keluar dari kawasan al-Haram, ia pun ditimpa seperti apa yang telah menimpa kaumnya.
Lelaki dari kaum Tsamud yang selamat saat masih di wilayah haram dan terkena adzab saat keluar darinya bernama Abu Righal sebagaimana dalam hadits panjang riwayat Ahmad dalam al-Musnad (3/296), no. 14193, dan al-Hakim dalam al-Mustadrak (2/351), no. 3248.
Bila Allah dan Rasul-Nya mencintainya, maka kita sebagai orang beriman juga mencintainya karena berbagai keutamaan yang ada di dalamnya meskipun bukan merupakan tempat lahir diri kita.
Apabila ada kebenaran dalam tulisan ini maka itu karena rahmat Allah semata dan bila ada kesalahan dan kekeliruan maka itu dari kami dan dari setan. Allah dan Rasul-Nya berlepas diri darinya. Semoga Allah berkenan mengampuni segala kesalahan kami dan kaum Muslimin.
_____________________________
Sumber :
- Ziarah - Umroh Tahun 2023
- https://id.wikipedia.org/
- Ziarah - Umroh Tahun 2023
- https://id.wikipedia.org/
- pusatjamdigital.com
thanks for your comments