Nama Grojogan Sewu tentu sudah tidak asing lagi bagi penduduk Jawa Tengah dan Yogyakarta, khususnya mereka yang berburu tempat wisata alam untuk mengisi waktu luang. Tempat wisata air ini merupakan air terjun tertinggi di Jawa Tengah yang berlokasi di kawasan Tawangmangu, Kabupaten Karangnyar, 40 KM dari Kota Solo.
Grojogan Sewu memiliki aliran air dari lereng Gunung Lawu, sebuah gunung yang berlokasi tepat di perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Timur. Kesegaran dan kesejukan di kawasan air terjun ini sangat terasa karena sumber air dari air terjun ini masih murni. Lokasi air terjun yang berada di tengah hutan dataran tinggi, masih asri dan memberikan sensasi petualangan yang mengasyikkan.
Asal usul nama Grojogan Sewu bukanlah karena jumlah air terjun di kawasan ini berjumlah seribu atau dalam Bahasa Jawa disebut sewu. Penduduk setempat menamainya karena ketinggian dari air terjun ini adalah sejumlah 1000 jengkal kaki, jika dikonversikan ke satuan meter yakni sekitar 81 meter.
Pada musim kemarau, ketika curah air rendah, hanya ada satu aliran air dari sungai utama di Grojogan Sewu. Akan tetapi, ketika tiba musim hujan yang berarti curah air sedang tinggi, maka di sekitar aliran utama akan muncul aliran air terjun tambahan sehingga pemandangan yang disajikan sangatlah memukau.
Untuk menuju Grojogan Sewu ada dua jalan masuk yaitu Pintu I di bagian atas yang mengharuskan pengunjung menuruni lereng dengan melewati 1.250 anak tangga. Jalur masuk yang satunya yaitu Pintu II di bagian bawah dengan jalur yang lebih bersahabat dan lebih landai sehingga cocok dilalui oleh pengunjung yang sudah tua maupun anak-anak. Tetapi kesan mendalam saat mengunjungi Grojogan Sewu adalah melewati Pintu I, karena harus naik turun tangga yang membuat kaki terasa gempor dan pegal-pegal, serta nafas yang ngos-ngosan. Apabila melewati Pintu I usahakan tidak menenteng tas yang berisi makanan, karena akan mengundang kawanan kera yang kadang merebutnya.
Untuk kali ini penulis melewati jalur Pintu II yang berlokasi di bawah grojogan sewu, yang berlokasi di Jl. Sekrincing menuju desa Tengklik. Apabila sudah sampai di Pasar Wisata/Terminal Bus Tawangmangu, maka kita naik sekira 100 mt ada pertigaan belok kekiri, kemudian melewati Puskesmas Tawangmangu lurus kemudian melewati Kantor Pos Tawangmangu, lurus saja sampai melewati jalan di depan River Hills Hotel, terus saja turun sampai di area parkir Pintu II Grojogan Sewu. Di sini area parkir tidak begitu luas sehingga hanya mampu menampung beberapa mobil pribadi dan motor, khusus untuk BUS tidak bisa melalui jalur menuju Pintu II.
Klik DISINI untuk menuju ke lokasi dengan Navigasi GoogleMap
Setelah membeli karcis di loket maka pengunjung akan melewati sebuah jembatan dan mulai melalui jalan setapak yang terbuat dari batu alam, walaupun kadang naik dan turun tetapi jalur pintu masuk II ini tergolong lebih landai dan nyaman. Selama melalui jalan setapak ini di kanan kiri jalan masih sangat asri dengan tumbuhan menghijau dan hawa dingin yang sangat segar hampir tidak ada polusi udara. Setelah beberapa menit berjalan kita akan sampai di sisi utara sungai dan harus melewati sebuah jembatan legendaris yang terkenal dengan nama Jembatan Cinta.
Untuk mendekat ke grojogan sewu pengunjung harus extra hati-hati, karena di bawah air terjun adalah hamparan bebatuan dengan ukuran yang besar dan kebanyakan licin karena berlumut. Usahakan tidak mandi di bawah air terjun karena kemungkinan ada batu kecil yang ikut jatuh bersama air dari ketinggian 80 meter yang bisa membahayakan pengunjung, selain itu pada musim hujan kadang debit air terjun naik secara tiba-tiba. Untuk mengambil foto dengan latar belakang grojogan sewu memang membutuhkan kesabaran, selain harus antri kadang kabut air yang berada di sekitar air terjun mengganggu proses pengambilan foto. Untuk yang tidak membawa kamera sendiri bisa memanfaatkan jasa Fotografer yang siap membantu mengambil gambar pengunjung dan hasilnya bisa langsung jadi.
Fasilitas di wisata grojogan sewu antara lain Kolam renang anak dan dewasa, warung makan, kios souvenir dan makanan, MCK, mushola, flying fox, tubing dan lain-lain. Di grojogan sewu pengunjung wajib mencoba sate kelinci yang merupakan kuliner khas Tawangmangu, atau sate ayam bagi yang tidak tega memakan daging kelinci.
Setelah puas menikmati suasana disini, pengunjung bisa melanjutkan perjalanan ke tempat wisata lainnya di sekitar grojogan sewu, antara lain Taman Balekambang, Kampung Hallowen, Griya Gayatri, Bumi Perkemahan Sekipan, Jalan tembus tawangmangu – magetan, Cemoro Kandang, Cemoro Sewu, Telaga Sarangan, atau turun menuju kawasan wisata Kebun Teh Kemuning Ngargoyoso. Bagi yang akan bermalam di Tawangmangu tidak usah bingung, karena banyak terdapat hotel dengan harga yang bervariasi.
______________________
Sumber :
Kunjungan Wisata - Juni 2019
https://elievanoorfitriana.wordpress.com
thanks for your comments