Pantai Penyusuk, Pantai Cantik Nan Sejuk Di Bangka Belitung – Bangka adalah pulau yang penuh hamparan pantai cantik. Salah satu yang jadi favorit warga dan wisatawan adalah Pantai Penyusuk yang ada di Belinyu, Bangka Utara.
Pantai Penyusuk memang bukan satu-satunya pantai cantik yang terdapat di belahan utara dari pulau yang menjadi salah satu penghasil lada itu. Pantai ini seperti sebuah mutiara yang ada di Bangka Utara, cantiknya sungguh alami dan bukan buatan.
Terletak di ujung utara Pulau Bangka berjarak 104 km dari Pangkal Pinang dapat ditempuh dengan kendaraan sekitar 2,5 jam, pantai ini terbilang sepi dan jauh dari keramaian. Karena masih sepi, maka pantai ini masih asri dan bersih dan cocok untuk tempat berlibur bersama keluarga. Tidak disarankan untuk berenang karena ombak yang lumayan tinggi dan air laut bercampur dengan pasir halus.
Pantai Penyusuk adalah salah satu pantai yang terkenal di pulau Bangka.
Anda bisa menggunakan kapal rakyat untuk mengunjungi pulau-pulau kecil disekitarnya.
Di sepanjang jalan di sebelah kanan menuju pantai Penyusuk Anda dapat menyaksikan birunya laut utara dari Pulau Bangka. Pemandangan Pantai Penyusuk dengan 4 pulau yang khas, akan menyambut kedatangan Anda dengan ramah.
Seperti halnya pantai di Pulau Bangka yang lainnya, Pantai Penyusuk pun juga menyajikan pemandangan perpaduan dari pasir pantai yang halus dan putih berseri, dengan banyak batu-batu granit yang saling bertumpukan antara satu sama lain. Banyak pantai yang indah di Kepulauan Bangka Belitung dan salah satunya adalah Pantai Tanjung Penyusuk yang ada di Bangka ini.
Pesona Pulau Bangka Zaman Dulu
Bila Anda ingin merasakan pesona Pulau Bangka seperti pada zaman dahulu, maka cobalah untuk datang ke Belinyu. Disini, disepanjang jalan-jalan, Anda dapat melihat banguan dengan arsitektur yang kuno milik PT Timah Tbk.
Di kawasan Pantai Penyusuk ini Anda dapat menemukan sebuah pelabuhan yang tampak seperti sudah tak lagi berfungsi seperti cita-cita dari siapa pun yang dahulu membangunnya. Yaitu Pelabuhan Tanjung Gudang, pelabuhan yang penuh dengan sejarah untuk masyarakat Kepualuan Bangka Belitung.
Karena di pelabuhan ini dahulunya masyarakat Kepulauan Bangka Belitung beramai-ramai, khususnya untuk yang berada di Pulau Bangka, dan pergi menuju ke Jakarta dengan menggunakan sebuah kapal untuk menghadiri acara ketuk palu pembentukan dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di Senayan, pada tanggal 21 November 2000 lalu.
Klik DISINI untuk menuju ke lokasi dengan Navigasi GoogleMap--
-----------------------------------------
LEGENDA PANTAI PENYUSUK
Pada jaman dahulu kala, ada seorang raja dan permaisurinya yang tinggal di Kerajaan Belinyu. Mereka hidup bahagia dan memerintah kerajaannya dengan bijaksana. Rakyat kerajaan tersebut makmur sentosa. Tapi sayang mereka belum dikaruniai anak. Karena itulah Raja dan Permaisuri sangat berharap mendapat seorang anak sebagai penerus takhta kerajaan. Hingga pada suatu malam, Sang Permaisuri bermimpi bertemu dengan seekor penyu.
“Wahai, Sang Ratu, berbahagialah karena sebentar lagi kamu akan memiliki seorang anak perempuan. Jika bayimu lahir, berikanlah kalung Komala ini pada anakmu itu,”ucap Si Penyu.
Sang Permaisuri senang sekali mendengar berita tersebut. Iapun menerima kalung pemberian Penyu tersebut dengan berbunga-bunga. Kemudian iapun terbangun dari mimpinya dan mendapati Kalung Komala dalam genggaman tangannya. Ia lalu menceritakan mimpinya tersebut kepada Sang Raja. Mereka sangat bahagia karena penantian yang demikian lama untuk memiliki seorang anak, akhirnya akan menjadi kenyataan.
Beberapa bulan berikutnya, mimpi tersebut benar terjadi. Sang Permaisuri hamil lalu melahirkan seorang putri cantik jelita. Sang Raja memberinya nama Komala. Namun karena terlalu dimanja oleh kedua orang tuanya, Komala tumbuh menjadi gadis yang nakal dan malas.
Pada suatu hari, Komala mendengar kedua orang tuanya tengah membicarakan tentang penyu dalam mimpi Sang Permaisuri. Komala sangat tertarik dengan cerita tersebut. Ia berpikir penyu adalah binatang yang sangat menarik untuk dipelihara.
“Ayah Bunda aku ingin mencari penyu yang ada dalam mimpi Bunda. Aku akan menangkap lalu memeliharanya. Bolehkan Ayah?,”pinta Komala. Sang Raja sebenarnya tidak setuju dengan rencana putrinya tersebut karena ia sendiri tidak tahu dimana penyu itu tinggal. Namun karena Komala terus memaksa, akhirnya hati Sang Raja luluh juga. Iapun mengijinkan putrinya tersebut mencari penyu yang ada dalam mimpi istrinya.
“Kau tidak boleh pergi sendiri. Aku akan menyiapkan sejumlah pengawal untuk membantumu mencari penyu itu. Dan apabila nanti kamu tidak menemukannya, segeralah kembali ke kerajaan,”pesan Sang Raja setengah khawatir.
Padahal sudah ada Larangan untuk Mandi Lho |
“Hai, Penyu jelek busuk tunggu aku. Aku ingin berbicara denganmu. Benarkah kamu adalah penyu yang hadir dalam mimpi Ibuku?,”teriaknya beberapa kali.
Penyu diam saja mendengar perkataan Komala yang tidak sopan tersebut. Katanya ingin bertemu tapi memanggilnya dengan perkataan menghina yang sangat tidak enak didengar. Sang Penyu tidak peduli. Ia terus saja berjalan lalu berenang ke laut. Komala berlari mengejarnya ke tengah laut, mencoba untuk menangkapnya.
Komala tidak sadar bahwa ombak besar terlihat di kejauhan semakin mendekat lalu menggulung tubuhnya dan menariknya jauh ke tengah laut. Para pengawal mencoba menolong namun gagal. Mereka hanya bisa tertunduk sedih melihat kenyataan tersebut. Entah apa yang akan mereka ucapkan kepada Baginda Raja dan Permaisuri.
Sejak saat itu, pantai tempat menghilangnya Komala diberi nama Pantai Penyusuk yang merupakan kependekan dari Penyu Busuk.
Keterangan : Pantai Penyusuk terletak di Desa Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka Utara. Pantai pasir putih yang indah dengan hamparan batu granit dan pepohonan hijau sejuk menawan patut untuk dikunjungi
---------------------------------
Sumber:
Kunjungan Wisata
http://www.ceritaanakdunia.com
https://alampriangan.com/
thanks for your comments