Bukit Kelam adalah sebuah batuan raksasa yang membentuk seperti gunung dengan ketinggian di atas 900 mdpl (meter di atas permukaan laut). Gunung ini membentang dari barat ke timur dengan ketinggian 1.002 mdpl atau 3.287 kaki dan berada di antara dua sungai besar Sungai Melawi dan Sungai Kapuas yang menjadi sungai penghidupan di Kalimantan Barat.
Bukit Kelam telah menjadi salah satu ikon wisata di Sintang, Kalimantan Barat,hampir keseluruhan bukit terdiri dari batu, membuatnya begitu unik sekaligus misterius.
Gunung batu raksasa ini terletak di Kecamatan Kelam Permai, kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Letaknya sekitar 395 km dari kota Pontianak, dan hanya berjarak sekitar 19 km dari kota Sintang.
Gunung Kelam disebut juga Bukit Kelam karena memang umumnya orang Kalimantan menyebut gunung dengan sebutan bukit raya. Gunung-gunung di Kalimantan memiliki ciri khas yakni tidak tinggi lebih dari 2000 mdpl dan sebagian besar wilayah dalam gunung tersebut adalah perhutanan.Nama “kelam” berlatar belakang karena bukit batu tersebut memiliki warna hitam gosong keseluruhannya.
----------------------------------------
Namun tahukah Anda apa yang menyebabkan tempat ini di namakan Bukit Kelam? Konon katanya ada banyak sekali kisah misterius yang melekat pada tempat ini.
Saat ini Bukit Kelam telah menjadi destinasi wisata yang sangat menarik, di luar dari berbagai kisah misteri dan pertanyaan darimana asal-usul batu raksasa yang sangat fenomenal ini.
Batu Terbesar Di Dunia
Hingga saat ini belum di temukan batuan monolit yang lebih besar dari Bukit Kelam. Puncaknya memiliki ketinggian sekitar 1002 mdpl atau sekitar 900 meter jika kita tepat berdiri di kakinya. Coba Anda bayangkan sendiri sebuah batu yang tingginya hampir 1 km, dan itu Cuma ada di Indonesia.
Bukit Kelam Mengalahkan Ayers Rock di Australia.
UNESCO telah menetapkan Ayery Rock atau Ayers Rock yang ada di Australia sebagai salah satu situs warisan dunia. Ayery Rock juga merupakan sebuah batuan monolit yang di klaim memiliki kemiripan dengan Batu Raksasa di Sintang.
Banyak orang pastinya masih awam tentang bukit Kelam apalagi orang luar Kalimantan. Namun ternyata bukit tersebut menjadi bebatuan menjulang terbesar di dunia. Dunia internasional lebih mengenal gunung batu “Ayers Rock” di Australia sebagai batuan terbesar di dunia karena memang nama itu suda mencuat dan terkenal. Tapi kenyataannya Ayers Rock hanya setinggi 863 m, sedangkan bukit Kelam setinggi 1002 meter.Tapi dari popularitas jelas Batu Raksasa di Australia tersebut pemenangnya. Di level dunia Ayery Rock hingga saat ini masih yang paling terkenal sebagai monolit terbesar yang sangat populer sebagai destinasi wisata dunia.
Cuma Bongkahan Batu
Menurut Wikipedia Bukit Kelam ini adalah sebuah gunung, tapi tahukah Anda jika Batu Raksasa ini hanyalah sebuah bongkahan batu? Tidak percaya?
Meteor Jatuh
Ada juga teori yang menyebutkan jika Bukit Kelam adalah meteor yang jatuh di Sintang. Namun hingga hari ini masih di teliti kebenarannya. Bahakan banyak ilmuwan dari luar negeri yang tertarik untuk membuktikan kebenaran teori ini.
Tapi jika benar meteor sebesar ini pernah jatuh di sintang, bukankah seharusnya terbentuk kawah raksasa seperti di kawah Barringer di Arizona??? Barringer adalah kawah yang terbentuk akibat meteor yang menghantam bumi 40.000 tahun yang lalu. Di perkirakan ukuran meteornya adalah sekitar 40 m.
Butuh Waktu 4 Jam Untuk Sampai Ke Puncak
Untuk mendaki bukit hingga ke puncak memakan waktu sekitar 4 jam. Itupun Anda harus berjuang ekstra keras mendaki medan yang kemiringannya mencapai 45 derajat. Bahkan di beberapa titik terdapat medan dengan kemiringan ekstrim yang tegak lurus mencapai 90 derajat.
Tapi jika Anda ingin mendaki dengan menggunakan jalur tangga hanya membutuhkan waktu sekitar 2-2,5 jam saja. Cara ini jauh lebih aman jika Anda bukanlah seorang pendaki berpengalaman.
Menyimpan Kantong Semar dan Anggrek Hitam Paling Langka
Kantong semar paling langka (Nepenthes clipeata)
Fakta unik dan menarik Bukit Kelam yang harus Anda ketahui selanjutnya yaitu kekayaan alam yang tersimpan di dalamnya. Selain memilik daya tarik sebagai tempat pendakian yang menantang dan pemandangannya yang exceptional banget, ternyata bukit ini juga menyimpan 2 tanaman paling langka ! Anggrek hitam (Coelogyne pandurata) dan Kantong semar (Nepenthes clipeata) yang jumlahnya hanya tinggal sedikit sekali bahkan di klaim sebagai dua tanaman yang hampir punah ada di sini.
Batu Raksasa Untuk Membendung Sungai Kapuas "Mitos"
Gunung Kelam berdiri kokoh membentang dari barat ke timur dengan ketinggian di atas 1000 meter. Di sekelilingnya murni bersih tanpa ada gunung-gunung atau bukit kecil yang menghiasi, hanya ada dua aliran sungai besar yakni sungai Melawi dan Kapuas. Jika diperhatikan betul mungkin sepintas kita akan berpikir bagaimana gunung batu raksasa tersebut bisa ada di situ?
Ini adalah legenda menarik mengenai asal usul Bukit Kelam yang cukup populer di Sintang. Konon Dahulu ada dua orang yang sakti mandraguna yakni Bujang Beji dan Temenggung Marubai. Bujang Beji menguasai sungai Kapuas sedangkan Temenggung Marubai menguasai sungai Melawi. Suatu hari Bujang Beji merasa iri terhadap Temenggung Marubai karena tangkapan ikannya lebih sedikit, sedangkan Temenggung Marubai tangkapannya lebih banyak dan besar-besar. Oleh sebab itu Bujang Beji menangkap semua ikan di sungai Kapuas baik yang kecil maupun yang besar hingga di sungai tersebut tinggal beberapa ikan saja. Bujang Beji dengki dan ingin melampiaskan kekesalannya tersebut. Diangkatnya sebuah batu raksasa dari puncak bukit Nanga Silat. Batu itu diikatnya dengan tali rumput dan dibopongnya untuk dijatuhkan di hulu sungai Melawi. Perbuatannya itu ditertawai oleh dewi-dewi di kayangan, Bujang Bejipun mengetahuinya dan semakin marah. Namun naas belum sampai pada tujuannya tali untuk membawa batu raksasa tersebut putus dan batu itupun jatuh di lembah yang bernama Jetak.
Bujang Beji berusaha mengangkatnya kembali namun batu itu sudah melekat dan tidak bisa digerakkan sedikitpun. Maka jadilah sebuah gunung batu raksasa yang dijuluki “Bukit Kelam”.
Pendaki Pertama Bukit Kelam
Orang yang tercatat pertama kali mendaki gunung Kelam yakni Dr Gürtler pada tahun 1800-an, lalu ada pula Johannes Gottfried Hallier keduanya adalah orang Eropa.
Habitat Bagi Flora Dan Fauna Endemik
Endemik adalah istilah yang di gunakan dalam ilmu biologi bagi spesies tanaman atau hewan yang hanya bisa hidup atau mendiami satu habitat tertentu saja. Nah ternyata di Bukit Kelam ini juga ada beberapa spesies endemik yang sangat langka ! Salah satunya adalah kantong semar dari jenis Nepenthes clipeata. Tumbuhan kantung semar hidup di ketinggian 500-800 mdpl dan biasanya tumbuh di sudut-sudut lokasi tertentu yang sulit dijangkau.
Selain terkenal dengan kantung semar-nya, gunung batu terbesar ini juga memiliki penghuni lain yang juga langka seperti anggrek hitam dan beberapa hewan langka seperti beruang madu, trenggiling dan burung lawet yang hidup di gua yang ada pada gunung Kelam ini.
Kawasan seluas 520 hektar itu oleh pemerintah pusat melalui surat keputusan menteri kehutanan RI nomor 594/Kpts-II/92 tanggal 06 Juni 1992 ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Bukit Kelam. Beberapa objek wisata menjadi pelengkap keindahan dan keramaian bukit ini.
Karena dikenal juga sebagai Hutan wisata Bukit Kelam, lokasi kawasan gunung menjadi ramai pengunjung khususnya di akhir pekan dan hari libur. Beberapa objek wisata seperti air terjun, hutan alam, goa dan candi.
Bernasib Sama “Kelam” Dengan Namanya
Ini adalah fakta paling miris yang di alami Batu Raksasa Bukit Kelam, sesuai dengan namanya yang “kelam”. Dengan segala keunikan dan fakta-fakta menarik yang tersimpan di dalamnya, bukit ini tidaklah banyak masyarakat Indonesia yang mengetahui dan mengunjunginya, apalagi dari masyarakat internasional, padahal Bukit Kelam punya potensi yang bisa mengalahkan Ayery Rock yang ada di Australia.
WISATA DAN FASILITAS
Potensi wisata bukit Kelam yang menguntungkan antara lain terbang layang/para layang dan panjat tebing. Itu bisa menjadi pertimbangan bagi pemerintah Kalbar, Kab. Sintang khususnya. Selain itu camping ground dan Pusat Perkemahan Pramuka juga sudah tersedia di sana.
Di kaki gunung ada sebuah air terjun yang dijadikan tempat wisata pula. Dan juga terdapat kolam renang dan lapangan tenis. Di sekitar bukit dibangun sebuah rumah suku yakni Rumah Panjang (rumah tradisional suku Dayak) Ensaid Pendek dan Ensaid Panjang.
Rincian lengkap fasilitas: pusat informasi pariwisata, pemandu wisata, papan penunjuk arah, balai pertemuan, panggung hiburan, camping ground, dan tangga pendakian. Terminal bus, area parkir yang luas dan aman, warung makan, kolam renang, lapangan tenis, shelter-shelter, sentra oleh-oleh dan cenderamata, dan toilet. Tersedia pula losmen dan wisma.
TRANSPORTASI
Transportasi untuk menuju lokasi cukup mudah karena memang dekat dengan kota Sintang. Hanya saja jika traveler dari luar Kalimantan tentu akan terasa agak kesulitan karena titik point biasanya dari Pontianak.
- Pontianak – Sintang – Lokasi
- Bus reguler arah Pontianak-Sintang (400 km), 6 jam
- Pesawat Kalstar Pontianak-Sintang, 35 menit
Untuk mencapai lokasi dari kota Sintang sangat mudah. Bisa menggunakan GPS atau bertanya pada orang. Bisa naik angkot, mobil, atau ojek. Kenapa mudah? selain lokasinya yang cukup dekat, jalan raya menuju lokasi juga sudah bagus dan bisa dilalui kendaraan roda empat.
PENDAKIAN
Pendakian gunung Kelam cukup mudah karena sudah disediakan tangga di punggung sebelah barat dengan kemiringan 90 derajat. Meski sangat miring, tapi tenang tangga tersebut sangat kuat.
Alternatif lain untuk mendaki yakni menggunakan jalur pendakian yang memiliki kemiringan 15 – 40 derajat. Pemandangan dari puncak bukit Kelam yakni sungai Kapuas dan sungai Melawi serta pemandangan kota Sintang. Tiap tahun rutin diadakan kegiatan Gebyar Wisata Bukit Kelam yang menampilkan berbagai atraksi seni dan budaya dari masyarakat setempat, pameran wisata, fashion, permainan rakyat, dan lain sebagainya.
Flora:
meranti (shorea sp), bangeris (koompassia sp), tengkawang (dipterocarpus sp), kebas-kebas (podocarpusceae), anggrek (archidaceae)
Fauna
beruang madu (heralctus mayalanus), trenggiling (manis javanica), kelelawar (hiropteraphilie), dan alap-alap (acciptiter badios).
Lokasi di hulu Sungai Bukit Besar |
Selama lebih kurang 4 tahun, penulis hampir setiap tahun 2 kali lewat tempat ini, tidak lupa setelah perjalanan darat sekitar 1-2 jam dari kota Sintang arah Sejiram - Putusibau selalu disempatkan mampir makan disalah satu warung dengan lokasi persis di pinggir jalan dengan pemandangan Bukit Kelam, jangan khawatir aneka makanan, mulai dari masakan Jawa, Sunda, Banjar tersedia di sepanjang jalan tersebut.
Warung Favorit Penulis, tiap kali Mampir Bukit Kelam |
Bukit kelam memang merupakan sebuah fenomena alam, bila kita sejenak merenung dan berfikir atas pertanyaan " Bagaimana bisa Bongkahan Batu yang sangat besar ada di wilayah, yg notabeni hanya hamparan luas sepanjang mata memandang, bukan jalur pegunungan atau perbukitan"?? itulah Kuasa Sang Maha Pencipta... Allah Ta'ala.
Bagi saya, pemandangan Bukit Kelam yang sangat berkesan yaitu saat cuaca musim hujan, hamparan awan seolah terlihat menyelimuti kelam-nya batuan raksasa itu seolah tersipu malu.
Klik DISINI untuk menuju ke lokasi dengan Navigasi GoogleMap
Well guys, jika ada kesempatan waktu datang ke Kota Sintang saran saya luangkan waktu untuk berkunjung ke Bukit Kelam. Semoga dengan melihat keindahan alam disana, keimanan kita semakin kuat, karena itulah inti dari wisata Alam. ... Salam.
-----------------------------------------
Sumber:
Kunjungan Lapangan/ survei
http://infopendaki.com/
http://wisatalova.com/
http://Wikipedia.org
1 comments:
Ijin save fotonya ya
thanks for your comments